Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-29: Properti Masa Depan dengan Teknologi
Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Agustus. Penetapan Hakteknas ini didasarkan pada keberhasilan IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) dalam melaksanakan penerbangan perdana pesawat N250 Gatotkaca pada tanggal 10 Agustus 1995.
Baca – Artikel Terkait
Tema Hakteknas 2024
Tema peringatan Hakteknas tahun 2024 adalah “IPTEK dan Inovasi dalam Industri Kreatif di Era Revolusi Industri 4.0.” Melalui peringatan ini, diharapkan inovasi-inovasi lokal, khususnya dari generasi muda Indonesia, akan semakin berkembang. Harapan lainnya adalah munculnya startup baru yang dapat menjadi unicorn kelas dunia, yang pada akhirnya dapat memajukan Indonesia.
Sejarah Hari Kebangkitan Teknologi Nasional
Hakteknas pertama kali ada setelah keberhasilan penerbangan perdana pesawat N250 Gatotkaca pada 10 Agustus 1995. Pesawat ini adalah bagian penting dari sejarah teknologi dan kedirgantaraan Indonesia. Sebelumnya, pada tahun 1983, IPTN meluncurkan pesawat CN-235 yang memiliki nama “Tetuko”, nama kecil dari tokoh pewayangan Gatotkaca. Pesawat CN-235 merupakan hasil kerja sama antara IPTN dan perusahaan Spanyol, CASA (Airbus Defence and Space), dengan pembagian modal, produksi, dan pemasaran yang seimbang.
Perkembangan Teknologi Dirgantara Indonesia
Setelah sukses dengan pesawat CN-235, IPTN kembali mengembangkan pesawat baru dengan teknologi canggih. Pada tahun 1989, B.J. Habibie memulai program N-230, yang kemudian tersempunakan menjadi program N250 pada tahun 1992. Pesawat N250 memiliki mesin turboprop GMA-2500, mampu mengangkut 50 penumpang, dengan kecepatan maksimal 610 km/jam, ketinggian jelajah 25.000 kaki, dan daya jelajah 1.480 km.
Pengakuan dan Penetapan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional
Pada 10 Agustus 1995, penerbangan pertama N250 tersaksikan oleh Presiden Soeharto, Ibu Tien Soeharto, Wakil Presiden Try Sutrisno, dan Ibu Tuti Try Sutrisno. Atas kesuksesan tersebut, beberapa organisasi seperti Persatuan Islam, Persatuan Insinyur Indonesia, dan Komisi X DPR RI mengusulkan agar 10 Agustus menjadi sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Pemerintah kemudian menetapkan tanggal tersebut sebagai Hakteknas melalui Keputusan Presiden RI Nomor 71 Tahun 1995.
Reference: DetikNews
Peran Teknologi Terhadap Sektor Properti
Teknologi telah membawa perubahan besar dalam sektor properti, terutama dalam hal pemasaran, penjualan, dan manajemen properti. Platform digital, media sosial, dan aplikasi real estate kini memungkinkan agen properti untuk menjangkau calon pembeli secara lebih luas dan efisien. Teknologi seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) memungkinkan calon pembeli untuk “mengunjungi” properti tanpa harus datang langsung ke lokasi. Untuk memberikan pengalaman yang lebih imersif dan mempermudah pengambilan keputusan. Selain itu, penggunaan big data dan analitik telah membantu perusahaan properti dalam menentukan harga yang tepat. Lalu memahami tren pasar, dan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
Manajemen properti juga mengalami perubahan signifikan berkat Internet of Things (IoT). IoT memungkinkan pemilik properti untuk memantau kondisi properti secara real-time dan melakukan pemeliharaan yang lebih proaktif serta efisien. Disrupsi teknologi juga terlihat dalam munculnya platform berbagi properti seperti Airbnb, yang mengubah cara orang menyewa dan menyewakan properti. Selain itu, blockchain dan smart contracts mulai bisa tergunakan untuk transaksi properti, menawarkan proses yang lebih cepat, aman, dan transparan. Secara keseluruhan, teknologi telah membawa efisiensi baru dan membuka peluang bagi pelaku industri properti. Yaitu untuk berkembang lebih pesat di masa depan.